Postingan terakhir saya isinya review sebuah novel karya Andrei Aksana, kan. Terus terang saya belum pernah mengulas buku secara serius di blog karena terbiasa dengan tulisan yang mengalir aja gitu. Terus setelah ulasan itu saya publikasikan, kok jadi malu sendiri ya? Cupu banget rasanya dibandingkan ulasan-ulasan yang ada di Goodreads, misalnya.
Nah, secara kebetulan saya menemukan tombol generate AI feedback di postingan tersebut. Wah, mantap nih, WordPress juga sudah merambah ke AI sekarang. Saya klik dong tombolnya, dan berikut hasil umpan baliknya:
- Pertimbangkan untuk menambahkan lebih banyak analisis tentang tema atau pesan yang terdapat dalam novel, agar pembaca bisa mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
- Tambahkan kutipan langsung dari buku untuk mendukung pendapat dan observasi yang disampaikan, memberikan nuansa yang lebih kuat pada review.
- Sertakan lebih banyak detail visual atau deskriptif mengenai karakter atau setting untuk memberikan gambaran yang lebih vivid kepada pembaca.
- Diskusikan bagaimana buku ini dibandingkan dengan tren atau karya lain dalam genre yang sama, untuk memberikan konteks yang lebih luas.
- Pikirkan untuk menyertakan opini tentang gaya penulisan Andrei Aksana dan bagaimana gaya tersebut mempengaruhi pengalaman membaca.
Terus-terang feedback tersebut menohok saya banget, hehe. Jadi berasa masih setingkat TK dalam dunia penulisan dan betapa jauh panggang dari api. Tapi tidak apa, setidaknya umpan-balik bisa menjadi pedoman dalam menulis resensi selanjutnya.
Kalo Anda gimana? Senang menulis ulasan buku, gak?
Saya jarang bahkan hampir gak pernah mengulas /review buku, pernah sekali itu pun novel..ya gimana ya..saya juga gak punya pengalaman mengulas atau mereview buku..jadi ya gitu deh…terkesan cupu dan miskin kata” hehe. Tulisan di blog sayapun ya gitu”aja..gk ada yang istimewa…tapi kan enggk pernah ada kata terlambat buat belajar.
hehe ya gpp juga sih. membaca dan mengapresiasinya secara pribadi juga udah cukup banget kok. thanks kunjungan baliknya ya.
Dulu paling suka bgt baca buku… eh skrg mlh lbh suka baca2 di internet atau blog…
Menurutku meriview itu ya sama memberikan pendpt dan penilaian tentang buku tersebut dgn sejujur-jujurnya.
iya harus jujur. tapi mesti berpikir matang soal pemilihan kata juga. saya pernah dikomplain seorang sutradara yg agak kecewa dgn review film dia di blog saya. hahaha.
Aku juga belum pernah mengulas buku, tapi menurut ku jangan membandingkan review blog dengan review di goodreads, mereka sudah pro jadi lebih bagus. Yang penting jadi diri sendiri saja.
makasih mas agus. iya lebih baik jadi diri sendiri ya
Saya kesulitan dalam daya ingat
Jika disuruh mereview buku, ya paling hanya beberapa paragraf saja
Saya juga kadang mengulas buku kok
Karena koleksi buku saya, lumayan banyak
siap, saya akan bertandang lagi ke blognya utk liat2 ulasan bukunya ya
paling suka kalo ada yang review buku pakai visual, jadi lebih paham dan terbayang đŸ˜€
review pake visual kayak gimana nih mas/mbak? saya mau belajar juga nih.