Dalam rangka menuntaskan resolusi tahun 2025 yang baru saya mulai, justru novel yang sudah cukup lama ini yang menjadi pembuka. Memang sih, saya tidak membatasi resolusi membaca buku itu harus yang serius atau bagaimana. Biarkan mengalir aja! Sekarang saya sedang menikmati novel, ya nikmatilah.
Andrei Aksana sudah menerbitkan beberapa buku, namun Angin Bersyair ini menjadi buku kedua yang saya baca setelah novel Lelaki Terindah yang pernah menjadi terobosan budaya pada masanya. Maka tak urung, pemikiran saya tentang karya Andrei ini masih menggunakan ‘cetakan’ pemikiran saya terhadap buku sebelumnya. Lalu, bagaimana jadinya setelah saya membaca buku terbitan tahun 2015 ini?
Continue reading